Minggu, 18 Maret 2018

Percayalah, setiap wanita berjilbab cantik!


Ya. Sekali lagi, wanita memang makhluk istimewa, bahkan keistimewaannya mampu membuat dunia terpana. Menyadari hal itu, tak sedikit wanita yang terbuai dengan keistimewaan yang ada padanya, lalu lupa dengan hakikat istimewa itu sendiri. Sebagian merasa keistimewaan itu adalah fisik semata yang mesti diumbar pada khalayak atau bukan mahramnya, hanya agar disebut cantik.
Tak hanya itu, ratusan wanita teperdaya propaganda dari berbagai produk kecantikan yang menggoda mereka untuk mengejar kecantikan versi iklan, misalnya wanita harus putih, rambut bersinar, kulit tanpa keriput, dan tubuh langsing seperti boneka barbie. Bahkan, ada yang rela menghabiskan kocek yang tak sedikit untuk melakukan oplas alias operasi plastik. Padahal, mengubah ciptaan Allah untuk tujuan mempercantik diri, selain berisiko terhadap kesehatan, juga sangat dicekam oleh agama.
Tahukah Abi dan Ummi, wanita, selain istimewa, juga cantik, terlebih jika mereka menggunakan jilbab. Berikut penjelasannya. Yuk, disimak!

1. Wahai Makhluk yang Istimewa

Percayalah, wanita berjilbab cantik!
Wanita adalah makhluk yang istimewa. (sumber: tipskecantikan.web.id)
Bila kita sedikit saja merenungkan arti kehidupan di dunia ini, tentu kita tak akan terjebak dengan sesuatu yang fana. Ya, yang ada di dunia ini sungguh fana karena semua hanya titipan-Nya. Lalu, mengapa kita tak bersyukur dengan yang telah Allah berikan kepada kita? Mengapa kita mengubah-ubah bentuk fisik yang telah sedemikian sempurna menurut-Nya dan kita malah melakukan hal yang dapat merusak diri kita sendiri? Bukankah seharusnya kita menutup aurat kita sebagai tanda terima kasih kepada-Nya?
Berterima kasih? Ya. Bukankah diri kita ini adalah milik-Nya? Oleh karena itu, kita sudah selayaknya berterima kasih kepada yang memilikinya. Apakah kita tidak malu disebut sebagai makhluk yang tidak tahu terima kasih? Tentu saja, terima kasih itu tak cukup dengan mengucapkannya saja, tetapi juga dengan menaati perintah-Nya. Salah satu perintahnya adalah menutup aurat.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, wanita-wanita Islam, budak-budak yang mereka miliki, pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Selain itu, janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (Q.S. An-Nuur: 31).
Dari kutipan ayat Alquran di atas sudah tertera dengan jelas bahwa sebagai makhluk yang istimewa, kita diperintahkan untuk menutup aurat, sementara kain kudung penutup dada kita kenal dengan istilah jilbab.
Ya, wanita istimewa akan semakin memesona dengan jilbab yang menutup dada sesuai syariat. Wanita istimewa akan semakin cantik dengan jilbab yang dikenakan sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Kecantikan Sejati

Percayalah, wanita berjilbab cantik!
Kecantikan sejati terpancar saat wanita menutup auratnya. (sumber: hijapedia.com)
Sejatinya, wanita yang cantik bukanlah wanita yang rela mengumbar auratnya untuk orang yang bukan mahramnya. Sesungguhnya, kecantikan sejati tidak datang dari seberapa tebal bedak dan lipstik yang dipakai dan tidak disebabkan oleh seberapa licin rambut dan kulit yang dipamerkan yang menuntut wanita mengekspos sesuatu yang berharga darinya.
Namun, bila masih keukeuh bahwa cantik itu harus mengumbar aurat, marilah kita renungkan kisah berikut.
Alkisah, di suatu tempat, ada seorang yang sedang mencari makanan, lalu dia pun mencari makanan yang enak dan sehat. Akhirnya, sampailah dia pada tempat yang dicari dan dia hanya mendapatkan dua pilihan makanan dengan jenis yang sama.
Makanan pertama, terbungkus rapi dan bersih, sementara makanan kedua tidak dibungkus sehingga menyebabkan banyak lalat dan serangga mengerubunginya. Lantas, orang itu pun berpikir. Mana makanan yang akan dia pilih? Apakah makanan yang dibungkus rapi dan bersih atau yang tidak terbungkus itu?

Mari kita bantu untuk memilihkan makanan untuk orang tersebut. Meurut Abi dan Ummi, mana yang harus dipilih oleh orang itu?
Ah, suara terbaik pasti akan menyerukan untuk memilih makanan yang terbungkus rapi, bukan? Hal itu karena makanan yang terbungkus rapi lebih terjamin sehatnya, sementara makanan yang tidak terbungkus dan telah dikerubungi lalat dan serangga dikhawatirkan akan terjangkit penyakit.
Begitu pun wanita. Bila aurat wanita ditutup dengan busana dan jilbab yang syari, itu lebih baik baginya. Itu lebih bermartabat baginya dan itu lebih menjaganya dari “lalat-lalat dan serangga liar” yang coba-coba mengerubunginya.
Itulah ajaran Islam yang menyerukan agar wanita menutup auratnya, menutup dadanya dengan jilbab syari agar terhindar dari fitnah. Hal ini karena Islam sangat menghargai dan menghormati wanita. Islam amat menjaga keistimewaan wanita agar diposisikan dengan baik sesuai haknya. Bukankah setiap yang istimewa selalu dijaga dengan berbagai komponen?
Nah, salah satu komponen yang dapat menjaga keistimewaan wanita adalah busana dan jilbab syarinya. Hal itu senada dengan cantik yang dimaksud dalam pandangan Islam. Wanita berjilbab cantik adalah wanita yang menutup aurat, menjaga pandangan, dan baik akhlak dan hatinya atau yang biasa dikenal dengan inner beauty. Islam amat menyadari bahwa kecantikan fisik hanyalah kefanaan semata.
Wahai, makhluk yang istimewa, janganlah khawatir dengan propaganda kaum luar yang menyerukan bahwa cantik itu mesti mengumbar aurat. Tidak. Pandangan tersebut sama sekali keliru. Mereka hanya mengaumkan kefanaan, sementara Islam menyerukan keselamatan.

3. Tak Usah Ragu untuk Berjilbab

Percayalah, wanita berjilbab cantik!
Wanita cantik, janganlah ragu untuk berjilbab. (sumber: statis.dakwatuna.com)
Dengan jilbab yang dikenakan, wanita setidaknya akan mengerem ulahnya yang di luar batas. Dengan jilbab, setidaknya wanita akan menjaga sikap dan hatinya agar selalu berada dalam jalan yang baik dan benar. Dengan jilbab, setidaknya wanita mempunyai alarm untuk tidak berbuat maksiat. Dengan jilbab, setidaknya wanita akan berusaha berakhlak baik dengan mengembangkan empati, tidak menyakiti sesama, dan berusaha menolong orang lain yang membutuhkan. Dari sanalah kecantikan sejati bersinar.
Jangan ragu lagi dengan perintah-Nya untuk berjilbab. Selain itu, jilbab adalah pembeda dan lambang wanita muslimah. Jilbab juga pengekang kita dalam beraktivitas. Jilbab yang syari justru membuat wanita yang memakainya merasakan ketenangan dan kenyamanan. Yakinlah bahwa yang telah ditetapkan-Nya adalah untuk kebaikan dan keselamatan kita. Bukankah Allah tidak pernah mengingkari janji?
Bila kita masih ragu dengan berbagai alasan, bahkan karena takut tidak terlihat cantik, percayalah bahwa cantik itu sederhana, yakni hanya tinggal taat kepada perintah-Nya. Abaikan saja godaan kaum yang mengeksploitasi keistimewaan wanita. Jangan sampai iman kita tergadaikan oleh hal-hal demikian. Jilbab syari adalah prinsip, harga mati yang harus digenggam erat oleh para muslimah. Apabila kita taat dengan menggunakan jilbab yang syari, otomatis kita akan terlihat cantik di hadapan Yang Mahamulia, Allah Swt..
Sekali lagi, ternyata cantik hanyalah soal mindset. Yang terpenting, cantiklah hanya dengan taat kepada Allah. Dengan begitu, kecantikan kita akan mendapatkan bayaran termahal sejagat raya, yakni keridhaan-Nya.
Percayalah, setiap wanita berjilbab cantik!
Sumber :
http://abiummi.com/percayalah-wanita-berjilbab-cantik/

Sharing is Caring